Monday, 31 January 2011

OTOMASI PENGATAR SAJIAN DI RESTORAN BERBASIS MIKROKONTROLER 89C51

Dalam perkembangannya sistem kendali mikrokontroler telah berkembang menjadi salah satu sistem control kendali cendas yang dapat digunakan untuk aplikasi dalam bidang elektronika. Oleh karena itu, dalam implementasinya sistem kendali mikrokontroler akan digunakan untuk pengaturan motor pada pergerakkan robot, dimana robot yang digunakan akan diaplikasikan sebagai pengantar sajian dalam sebuah rumah makan. Hal ini dilakukan karena mengingat pentingnya efisiensi penggunaan tenaga manusia dalam bidang industri khususnya pada industri rumah makan Oleh sebab itu diperlukan suatu sistem kendali mikrokontroler yang dipergunakan untuk mengatur kecepatan motor DC. Sistem ini menggunakan beberapa jenis sensor yaitu sensor ultrasonik, keypad, fototransistor. Sensor fototransistor digunakan untuk memudahkan robot dalam mencari jalan menuju ke tempat tujuan yang diinginkan dari posisi awal dan difungsikan sebagai couter. Limit switch sebagai deteksi baki. Sensor ultrasonik difungsikan sebagai deteksi objek dan hanya digunakan untuk "on-off" sistem jika menemukan halangan didepannya. Keypad digunakan sebagai input nomor meja. Dan sebuah mikrokontroler 89C51 sebagai pengontrol utama untuk menjalankan semua instruksi yang diinginkan.

ALAT UKUR KECEPATAN DAN ARAH ANGIN

Besaran fisis yang terdiri kecepatan dan arah angin merupakan salah satu dari unsur data cuaca. Pengukuran besaran fisis tersebut dapat dilakukan secara otomatis dengan beberapa alat penunjang, yaitu rangkaian sistem instrumentasi yang terdiri dari tranduser/sensor (signal tranceiver'), sistem pengkonversi sinyal (signal converter system), sistem pengolah digital (digital processing system), sistem antar muka (interfacing system), penampil data (display decoder/driver). Metode sampling dari data hasil pengamatan angin permukaan dilakukan dalam interval waktu setiap satu jam, sehingga diperoleh akumulasi data yang kemudian didapat nilal. rata-rata dari tiap-tiap besaran. Selanjutnya dari hasil pengamatan tersebut diplot pada sebuah grafik fungsi dari tiap-tiap besaran terhadap waktu sampling, untuk dibandingkan antara data dari alat ukur yang dibuat terhadap alat ukur yang standar, dengan tujuan untuk proses kalibrasi alat ukur, pada wilayah pengukuran yang telah ditentukan sesuai dengan ketetapan tentang metode pengukuran standar.

RANCANG BANGUN MESIN PENGERING CABE SKALA INDUSTRI PEDESAAN

Proses pra pengiriman cabe segar bagi petani cabe merupakan hal yang paling penting. Proses tersebut meliputi pengeringan cabe basah untuk cabe yang tingkat kelembabannya tinggi, sortir cabe yang kurang baik kualitasnya dan packaging. Lamanya waktu pengeringan dan sortir akan menentukan kualitas cabe ketika sampai pada tujuan packaging. Hal ini berdampak pada nilai penyusutan cabe sehingga akan mempengaruhi pendapatan petani cabe. Proses sortir yang sudah dilakukan sampai saat ini masih konvensional dengan waktu yang cukup lama. Pada Tugas akhir ini dibuat rancang bangun alat pengering dan sortir cabe segar dengan teknologi tepat guna. Alat yang dibuat adalah media pengering dan alat bantu sortir yang relatif cepat dengan menggunakan konveyor. Dari hasil pengujian alat didapatkan bahwa cabe kering tipe C didapat dengan kecepatan roll konveyor 100-110 rpm dan dengan temperatur 36 C

PERANCANGAN KONTROL PID UNTUK MENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

Kebanyakan pipa air pada shower yang ada dirumah  rumah belum menggunakan kontrol yang dapat mengatur temperatur air. Kebanyakan orang masih memilih cara manual jika ingin mandi menggunakan air hangat. Oleh karena itu dirancang suatu alat yang untuk mengatur temperatur air secara otomatis menggunakan kontrol PID. Pada tugas akhir ini dibahas mengenai perancangan kontrol PID untuk mengatur temperatur air pada shower. Sistem ini terdiri dari rangkaian Power supply, rangkaian Solid state relay, rangkaian sensor, mikrokontroler ATmega16, rangkaian DAC (Digital to Analog Converter), rangkaian SC (signal conditioning). Power supply memberikan tegangan yang dibutuhkan pada masing  masing rangkaian, mikrokontroler Atmega16 sebagai pusat pengaturan pada rangkaian sensor, rangkaian Solid State Relay sebagai pengendali tegangan AC, rangkaian DAC sebagai pengkorversi tegangan sensor yang keluar dari mikrokontroler, rangkaian SC sebagai penguat tegangan sensor agar bisa dibaca mikrokontroler. Dari hasil pengujian sistem secara keseluruhan dapat diketahui bahwa untuk memanaskan air sebanyak 6 liter dalam kotak pemanas dengan temperatur antara 300C  700C memerlukan waktu yaitu, untuk temperatur 300C memerlukan waktu 56 detik sedangkan untuk temperatur 700C memerlukan waktu 1menit 9 detik. 

Menerapkan Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar

DASAR ELEKTRONIKA ANALOG DAN DIGITAL merupakan modul bahan
ajar praktikum berisi pengetahuan, pengenalan, penggunaan tentang dasar
macam dan karakteristik komponen-komponen elektronika serta sistem
pembilangan dan gerbang dasar maupun kombinasional.
Modul ini menekankan pada penguasaan ilmu elektronika analog dan digital
yang mencakup tentang pengetahuan dasar teori atom; bahan penghantar,
isolator dan semikonduktor, serta sistem pembilangan dan gerbang dasar
maupun kombinasional meliputi : Kegiatan Belajar 1 berisi pengetahuan
dasar teori atom. Kegiatan belajar 2 berisi pengetahuan sifat dan macam
bahan penghantar, isolator dan semikonduktor. Kegiatan Belajar 3 berisi
pengetahuan dasar penyearah. Kegiatan belajar 4 berisi tentang sistem
bilangan dan Kegiatan belajar 5 berisi tentang gerbang dasar dan kombinasi.
Dengan menguasai modul ini peserta diklat mampu menguasai konsep dasar
teori atom sebagai dasar pembuatan komponen-komponen elektronika dan
aplikasi komponen elektronika seperti dioda, transistor berdasar karakteristik
masing-masing komponen. Selain itu juga peserta diklat memahami tentang
sistem bilangan dan gerbang logika dasra dan kombinasi.

Teori Atom dan Molekul
Operasi komponen elektronika benda padat seperti dioda, LED,
Transistor Bipolar dan FET serta Op-Amp atau rangkaian
terpadu lainnya didasarkan atas sifat-sifat semikonduktor.
Semikonduktor adalah bahan yang sifat-sifat kelistrikannya
terletak antara sifat-sifat konduktor dan isolator. Sifat-sifat
kelistrikan konduktor maupun isolator tidak mudah berubah
oleh pengaruh temperatur, cahaya atau medan magnit, tetapi
pada semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat sensitive.
Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki sifat-sifat
kimia dan fisika yang sama adalah atom. Suatu atom terdiri
atas tiga partikel dasar, yaitu: neutron, proton, dan elektron.
Dalam struktur atom, proton dan neutron membentuk inti atom
yang bermuatan positip, sedangkan elektron-elektron yang
bermuatan negatip mengelilingi inti. Elektron-elektron ini
tersusun berlapis-lapis. Struktur atom dengan model Bohr dari
bahan semikonduktor yang paling banyak digunakan adalah
silikon dan germanium.
Seperti ditunjukkan pada Gambar 1 atom silikon mempunyai
elektron yang mengorbit (mengelilingi inti) sebanyak 14 dan
8
atom germanium mempunyai 32 elektron. Pada atom yang
seimbang (netral) jumlah elektron dalam orbit sama dengan
jumlah proton dalam inti. Muatan listrik sebuah elektron
adalah: - 1.602-19 C dan muatan sebuah proton adalah: +
1.602-19 C.
Elektron yang menempati lapisan terluar disebut sebagai
elektron valensi. Atom silikon dan germanium masing
mempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu baik atom
silikon maupun atom germanium disebut juga dengan atom
tetra-valent (bervalensi empat). Empat elektron valensi
tersebut terikat dalam struktur kisi-kisi, sehingga setiap
elektron valensi akan membentuk ikatan kovalen dengan
elektron valensi dari atom-atom yang bersebelahan.
Selengkapnya Klik Di sini

Array

Array (larik) ialah penampung sejumlah data sejenis (homogen)

yang menggunakan satu identifier (pengenal). Masing-masing
elemen larik diakses menggunakan indeks (subscript) dari nol
sampai n-1 (n menyatakan jumlah elemen larik).
Pengolahan data larik harus per elemen. Elemen larik dapat
diakses langsung (acak), maksudnya untuk memanipulasi elemen
keempat tidak harus melalui elemen kesatu, kedua dan ketiga.
Berdasarkan banyaknya indeks larik dibagi menjadi satu dimensi
dan multi dimensi (dua dimensi, tiga dimensi).
Untuk selengkapnya Silahkan Download
larik (array)

60 – 200 W Pushpull Amplifier

Skema di bawah ini menggunakan 2 transistor menggunakan sistem balance, sehingga didapatkan output yang besarnya 2 kali lipat

Read/ Download
RF Amplifier with Balance

 
Powered by Blogger